Kawasan hunian Bintaro Jaya memasuki usia 35 tahun. Perjalanan yang begitu panjang telah mengiringi pengembangan sebuah kompleks perumahan menjadi kawasan hunian berskala kota yang ideal. Lengkap dengan segala fasilitas dan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup para warga yang kian modern dan dinamis. Pengembang pun terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai kawasan, agar menjadi sebuah kawasan hunian yang nyaman huni, prestigious, dan tentu saja ramah lingkungan.
Lebih dari tiga dekade sudah, PT. Jaya Real Property, Tbk. mengembangkan kawasan hunian Bintaro Jaya. Hingga kini, pengembangan Bintaro Jaya telah mencapai sekitar 1500 hektar, dari rencana pengembangan 2500 hektar. Membentang sepanjang belasan kilometer, mulai dari Sektor 1 hingga Graha Raya. Kawasan hunian ini pun telah bertransformasi dari "Kota Taman" menjadi "The Professional's City", lantaran semakin diminati oleh berbagai kaum profesional.
Pengembang Bintaro Jaya pun terus mengembangkan hunian-hunian kelas premium, lengkap dengan berbagai sarana pendukung. Cluster-cluster baru terus dibangun demi memenuhi kebutuhan rumah bagi konsumen. Setiap tahun, berupaya selalu menghadirkan inovasi pengembangan hunian dan fasilitas-fasilitas yang memenuhi persyaratan sebagai green cluster.
Hunian-hunian memang di-design ke arah green house. Artinya, seluruh material bangunan dipilih yang ramah lingkungan. Material bangunan ramah lingkungan meliputi rangka atap baja ringan, kusen aluminium, bata ringan, bioseptic tank, paving block, dan lain-lain.
Tak ketinggalan, ada taman dan kolam di dalam rumah atau inner courtyard. Sirkulasi udara dan cahaya juga menjadi perhatian. Orientasi pembangunan rumah mengacu pada arah Utara-Selatan. Dengan begitu akan mengurangi paparan langsung sinar matahari ke dalam rumah, untuk menciptakan suhu udara yang lebih sejuk. Beberapa tahun belakangan, Bintaro Jaya juga telah mengubah mindset pengembangan area residensial dari sistem sektoral ke sistem district. Contohnya, District Kebayoran Residences, Emerald Bintaro, dan Discovery Bintaro. Dalam satu district, terdapat 5 sampai 12 cluster hunian, lengkap dengan fasilitas district.
"Sistem district ini memungkinkan tata kota menjadi lebih terarah dan teratur. Pembagian zona residensial dan komersial lebih jelas, dari segi zona peruntukan, aksesibilitas, dan fasilitas," ungkap Arum Prasasti, Manager Perencanaan Bintaro Jaya.
Boulevard Bintaro Jaya
Kini, konsep pengembangan hunian Bintaro Jaya bertumpu pada jalan arteri baru sepanjang 6 kilometer, Boulevard Bintaro Jaya. Boulevard ini berupa jalan utama selebar 50 meter yang menghubungkan dua pintu tol, yaitu jalan tol Bintaro - Pondok Indah atau JORR dan rencana Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2).
Belum lama ini, Bintaro Jaya telah merampungkan proyek pekerjaan jalan tembus sepanjang 1.5 kilometer, dari District Discovery ke jalan raya Graha Bintaro. Artinya, boulevard tersebut sudah menghubungkan kawasan Sektor 7 dengan wilayah di sekitar Graha Bintaro. Bagi pengendara dari arah Graha Bintaro - Graha Raya yang menuju tol Bintaro - Pondok Indah, atau sebaliknya, sudah bisa melalui jalan tembus baru ini.
Boulevard Bintaro Jaya memang tak hanya sekadar meningkatkan aksesibilitas para warga. Lebih dari itu, jalan utama yang membelah kawasan hunian ini merupakan urat nadi pengembangan Bintaro Jaya ke depan. Di sepanjang jalan ini, tengah dikembangkan area-area komersial, bisnis, dan perkantoran, yang disebut commercial strip.
Beberapa area komersial telah dibangun dan sudah menunjukkan geliat bisnis. Antara lain, Ruko Kebayoran Arcade, Giant Hypermart, Hotel Santika Premier Bintaro, Titan Center, Electronic City, Mazda, Total, Hero Supermarket, Mc Donald's, dan Driving Range. Tengah dibangun Ruko Emerald Avenue dan gedung perkantoran Indika Grup. Belum lama ini, Bintaro Jaya baru saja memasarkan area komersial Kebayoran Square Business Park.
Konsep Boulevard Bintaro Jaya sebagai titik sentral pengembangan kawasan, menjadikan area komersial dan residensial lebih tertata dan saling terhubung. Lajur ini memastikan fasilitas dan fungsi komersial terdistribusi dengan baik dan berdekatan dengan setiap district hunian.
Jika area komersial berada di sisi jalan utama Boulevard Bintaro Jaya, district-district hunian berada di lapis ke-2 dari commercial strip, namun memiliki satu akses yang terhubung langsung dengan boulevard. Contohnya, Ruko Kebayoran Arcade yang lokasinya berdampingan dengan District Kebayoran Residences. Begitu pula Ruko Emerald Avenue yang berdekatan dengan District Emerald Bintaro dan Discovery Bintaro.
Transit Oriented Development
Boulevard Bintaro Jaya juga menjadi bagian dari masterplan yang berorientasi pada konsep Transit Oriented Development (TOD). Suatu pengembangan kawasan yang berbasis pada transportasi massal dan menomorsatukan pejalan kaki atau warga yang mobilitasnya tidak menggunakan kendaraan bermotor.
Di sepanjang boulevard, Bintaro Jaya telah merampungkan pembuatan jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda yang disebut pedestrian walk dan bike path. Jalur khusus ini merupakan konsep baru yang dikembangkan pengembang untuk memberikan fasilitas yang lebih nyaman dan aman bagi para pejalan kaki dan pesepeda. Terdiri dari jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda. Masing-masing jalur memiliki lebar maksimal 2 meter. Artinya, jalur sepeda tidak lagi berada sejajar dengan jalan raya, tapi pindah ke pedestrian.
Pedestrian walk dan bike path sudah bisa dinikmati para warga, mulai dari District Discovery Bintaro hingga kawasan mixed-use Bintaro Jaya Xchange. Para pejalan kaki dan pesepeda tidak perlu khawatir lagi dengan lalu lintas boulevard yang sudah mulai padat oleh kendaraan bermotor. Jalur khusus ini pun tampak nyaman dengan pohon-pohon di sepanjang boulevard yang mulai teduh.
Di sepanjang pedestrian walk dan bike path, rencananya juga akan dilengkapi dengan beberapa street furniture, seperti bangu-bangku taman, panic button, dan lampu-lampu penerangan. Lengkap pula dengan marka-marka jalan pendukung pedestrian walk. Berikutnya, pengembang akan melengkapi pedestrian walk dan bike lane di dalam district hunian yang terhubung dengan pedestrian walk dan bike path.
Selain pedestrian walk dan bike path, pengembang mengoperasikan angkutan transportasi internal, Intrans Bintaro. Angkutan internal ini telah beroperasi sejak akhir April 2014 lalu. Tahap awal, trayek Intrans Bintaro melayani beberapa district hunian yang terhubung dengan Boulevard Bintaro Jaya. Yaitu, District Emerald Bintaro, Discovery Bintaro, dan Kebayoran Residences. Melintasi jalan Boulevard Bintaro Jaya hingga Bintaro Jaya Xchange Mall, yang berdekatan dengan Stasiun Jurangmangu.
Beroperasi sejak pukul 05.30 hingga 22.00. Pagi dan sore hari, Intrans Bintaro melayani para warga yang menggunakan transportasi kereta api di Stasiun Jurangmangu dan Trans Bintaro Jaya di Bintaro Trade Centre, menuju pusat kota Jakarta. Siangnya, melayani para warga dan pekerja kantoran di sekitar CBD, Sektor 7, yang ingin berbelanja atau makan siang di beberapa pusat perbelanjaan, seperti Giant Hypermart, Carrefour, Lotte Mall, dan Bintaro Jaya Xchange Mall. Angkutan internal ini gratis.
"Kami menyediakan Intrans Bintaro sebagai angkutan transportasi massal, untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi di dalam kawasan hunian. Kami harap, para warga memanfaatkan dengan baik. Kami juga berupaya meningkatkan pelayanan dengan menambah armada dan rute ke seluruh kawasan hunian Bintaro Jaya," ucap Dodit Herdianto, Manager Pengelola Kawasan Bintaro Jaya.
Pedestrian walk dan bike path, serta angkutan internal Intrans Bintaro, merupakan salah satu bagian dari upaya pengembang untuk menciptakan non-motorized city. Para warga bisa memanfaatkan beberapa fasilitas tersebut untuk beraktivitas di dalam kawasan hunian, tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
Bintaro Jaya termasuk beruntung lantaran dilalui jalur kereta api dan memiliki tiga stasiun sekaligus, yaitu Stasiun Pondok Ranji, Jurangmangu, dan Sudimara. Artinya, warga punya akses transportasi massal, tanpa penggunaan kendaraan pribadi.
Untuk mewujudkan konsep TOD, pengembang bersama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, serta beberapa instansi terkait telah bersepakat merevitalisasi Stasiun Jurangmangu, sebagai stasiun intermoda terpadu. Stasiun ini akan menjadi sentral dari angkutan-angkutan massal, baik itu angkutan umum kota, Trans Bintaro Jaya, hingga Intrans Bintaro. Bahkan, jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda juga telah terhubung dengan stasiun.
Aksesibilitas jalan di sekitar Stasiun Jurangmangu menjadi prioritas utama. Bintaro Jaya telah merampungkan 2 underpass, yaitu di depan BMW dan jalan raya Tegal Rotan. Pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih merampungkan pelebaran jalan dan jembatan di Tegal Rotan. Sementara itu, pihak PT. Kereta Api Indonesia akan segera merevitalisasi stasiun. Diharapkan, nantinya Stasiun Jurangmangu memiliki aksesibilitas dan kapasitas yang lebih baik.
Bintaro Jaya Xchange
Di usianya yang semakin matang, Bintaro Jaya juga tengah mengembangkan kawasan-kawasan terpadu (mixed-use) yang mengintegrasikan antara hunian vertikal, gedung perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan. Kawasan tersebut akan dikembangkan di 3 lokasi berbeda, yaitu Plaza Bintaro Jaya, CBD Sektor 7, dan CBD di dekat rencana pintu tol Serpong - Kunciran - Bandara atau JORR 2.
Bintaro Jaya sudah melakukan re-masterplan area Plaza Bintaro Jaya. Di dalam kawasan seluas 10 hektar, akan dikembangkan kondominium, gedung perkantoran, dan hotel, yang memiliki akses ke Plaza Bintaro Jaya dan Stasiun Pondok Ranji. Plaza Bintaro Jaya sendiri tengah berbenah dengan merevitalisasi design interior mall. Tampilan interior plaza secara bertahap lebih modern dan sesuai gaya hidup para warga.
Tahap awal, Bintaro Jaya mengembangkan Bintaro Plaza Residences yang nantinya akan terdiri dari beberapa tower kondominium. Tower pertamanya yang dipasarkan, yaitu Tower Altiz. Lebih dari 90% unit hunian telah laku terjual dari total 642 unit. Pembangunan pun telah dimulai sejak pertengahan tahun 2013 lalu. Rencananya, kondominium pertama ini akan rampung pada akhir tahun 2015.
Selain itu, Bintaro Jaya juga tengah mengembangkan kawasan terpadu seluas 25 hektar di CBD Sektor 7, persis di sisi jalan tol Bintaro - Pondok Indah. Kawasan mixed-use yang diberi nama Bintaro Jaya Xchange ini akan dikembangkan sebagai pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, kondominium, hotel, dan lain-lain.
Semua fasilitas tersebut akan terhubung dan saling terintegrasi dengan interactive green area Bintaro Jaya Xchange Park seluas 6 hektar, yang terdiri dari beberapa taman tematik, water feature, panggung, seating area, pedestrian walk untuk pejalan kaki dan pesepeda, serta area jogging.
Pengembangan pertama, dimulai dengan membangun shopping mall berkonsep lifestyle centre, Bintaro Jaya Xchange Mall. Mall ini menghadirkan 4 lantai retail area, dengan 2 lantai parkir basement. Menariknya, area kuliner memiliki konsep alfresco dining yang menghadap langsung Bintaro Jaya Xchange Park. Total luas area lebih dari 115 ribu meter persegi, dengan luas area sewa sekitar 45 ribu meter persegi. Hingga kini, sudah lebih dari 150 outlet yang membuka gerai di Bintaro Jaya Xchange Mall.
Salah satu daya tarik mall baru ini, yaitu arena bermain ice skating, BX Rink. Boleh disebut, BX Rink merupakan arena ice skating terbesar di Indonesia, dengan luas mencapai 1500 meter persegi. Dilengkapi dengan perlengkapan ice skating, hoki es, loker, snack bar, dan member room. BX Rink juga memiliki BX Skating Academy, yang diperuntukan bagi semua usia dan tingkat keahlian.
Di Bintaro Jaya Xchange Park, taman terbagi menjadi 3 areal. Tiap-tiap areal memiliki design berbeda. Di-design oleh arsitek asal Singapura, AECOM. Areal pertama, diberi nama
Rock Area, dilengkapi dengan maze garden dan air mancur. Areal tengah, bernama Pop Area, terdapat round-house stage yang akan menyajikan berbagai penampilan musik dan teater, lengkap dengan layar raksasa untuk menayangkan aktivitas broadcasting. Terakhir, Jazz Area. Areal ini terdiri dari kolam ikan Koi dan seating area yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berbagai aktivitas.
"Bintaro Jaya Xchange akan menjadi icon baru di kawasan Selatan Jakarta, karena keunikan dan letaknya yang sangat strategis. Bagi para pengunjung, kawasan ini dapat menjadi tempat hang out, riding the taste, to see and to be seen, meeting place, dan menikmati kebersamaan bersama keluarga atau kolega. Sesuai slogannya, "Let's Xplore, Xperience, the Xcitement," terang Tina Hadisumarto, General Manager Bintaro Jaya Xchange.
Tampaknya, Bintaro Jaya Xchange bakal menjadi icon baru, bukan hanya bagi kawasan hunian Bintaro Jaya, tapi juga wilayah di sekitarnya. Apalagi, kabar baik datang dari kelanjutan proyek perampungan ruas tol Ulujami - Kebon Jeruk (W2N). Ruas tol yang menghubungkan tol Bintaro - Pondok Indah dan Bandara Soekarno - Hatta tersebut diperkirakan akan mulai beroperasi akhir Juni 2014 mendatang.
Kabar baik ini tentu saja sangat menggembirakan bagi para warga. Akses menuju Jakarta Barat, Jakarta Utara, Tangerang, dan bandara, akan semakin mudah dengan bakal dibukanya 'kepingan' terakhir ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Dengan kata lain, mobilitas warga menuju seluruh penjuru ibukota dan daerah-daerah di sekitarnya, semakin mudah pula.
Duh betapa enaknya ya tinggal di kawasan hunian Bintaro Jaya. Semua fasilitas sudah lengkap tersedia. Bahkan, pengembang memiliki konsep masterplan yang sangat mengutamakan kepentingan warga, khususnya pejalan kaki, pesepeda, dan para pengguna transportasi massal. Boleh jadi, Bintaro Jaya merupakan satu-satunya pengembang yang berkomitmen menciptakan kawasan hunian ramah lingkungan sebagai gaya hidup.
Lebih dari tiga dekade sudah, PT. Jaya Real Property, Tbk. mengembangkan kawasan hunian Bintaro Jaya. Hingga kini, pengembangan Bintaro Jaya telah mencapai sekitar 1500 hektar, dari rencana pengembangan 2500 hektar. Membentang sepanjang belasan kilometer, mulai dari Sektor 1 hingga Graha Raya. Kawasan hunian ini pun telah bertransformasi dari "Kota Taman" menjadi "The Professional's City", lantaran semakin diminati oleh berbagai kaum profesional.
Pengembang Bintaro Jaya pun terus mengembangkan hunian-hunian kelas premium, lengkap dengan berbagai sarana pendukung. Cluster-cluster baru terus dibangun demi memenuhi kebutuhan rumah bagi konsumen. Setiap tahun, berupaya selalu menghadirkan inovasi pengembangan hunian dan fasilitas-fasilitas yang memenuhi persyaratan sebagai green cluster.
Hunian-hunian memang di-design ke arah green house. Artinya, seluruh material bangunan dipilih yang ramah lingkungan. Material bangunan ramah lingkungan meliputi rangka atap baja ringan, kusen aluminium, bata ringan, bioseptic tank, paving block, dan lain-lain.
Tak ketinggalan, ada taman dan kolam di dalam rumah atau inner courtyard. Sirkulasi udara dan cahaya juga menjadi perhatian. Orientasi pembangunan rumah mengacu pada arah Utara-Selatan. Dengan begitu akan mengurangi paparan langsung sinar matahari ke dalam rumah, untuk menciptakan suhu udara yang lebih sejuk. Beberapa tahun belakangan, Bintaro Jaya juga telah mengubah mindset pengembangan area residensial dari sistem sektoral ke sistem district. Contohnya, District Kebayoran Residences, Emerald Bintaro, dan Discovery Bintaro. Dalam satu district, terdapat 5 sampai 12 cluster hunian, lengkap dengan fasilitas district.
"Sistem district ini memungkinkan tata kota menjadi lebih terarah dan teratur. Pembagian zona residensial dan komersial lebih jelas, dari segi zona peruntukan, aksesibilitas, dan fasilitas," ungkap Arum Prasasti, Manager Perencanaan Bintaro Jaya.
Boulevard Bintaro Jaya
Kini, konsep pengembangan hunian Bintaro Jaya bertumpu pada jalan arteri baru sepanjang 6 kilometer, Boulevard Bintaro Jaya. Boulevard ini berupa jalan utama selebar 50 meter yang menghubungkan dua pintu tol, yaitu jalan tol Bintaro - Pondok Indah atau JORR dan rencana Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2).
Belum lama ini, Bintaro Jaya telah merampungkan proyek pekerjaan jalan tembus sepanjang 1.5 kilometer, dari District Discovery ke jalan raya Graha Bintaro. Artinya, boulevard tersebut sudah menghubungkan kawasan Sektor 7 dengan wilayah di sekitar Graha Bintaro. Bagi pengendara dari arah Graha Bintaro - Graha Raya yang menuju tol Bintaro - Pondok Indah, atau sebaliknya, sudah bisa melalui jalan tembus baru ini.
Boulevard Bintaro Jaya memang tak hanya sekadar meningkatkan aksesibilitas para warga. Lebih dari itu, jalan utama yang membelah kawasan hunian ini merupakan urat nadi pengembangan Bintaro Jaya ke depan. Di sepanjang jalan ini, tengah dikembangkan area-area komersial, bisnis, dan perkantoran, yang disebut commercial strip.
Beberapa area komersial telah dibangun dan sudah menunjukkan geliat bisnis. Antara lain, Ruko Kebayoran Arcade, Giant Hypermart, Hotel Santika Premier Bintaro, Titan Center, Electronic City, Mazda, Total, Hero Supermarket, Mc Donald's, dan Driving Range. Tengah dibangun Ruko Emerald Avenue dan gedung perkantoran Indika Grup. Belum lama ini, Bintaro Jaya baru saja memasarkan area komersial Kebayoran Square Business Park.
Konsep Boulevard Bintaro Jaya sebagai titik sentral pengembangan kawasan, menjadikan area komersial dan residensial lebih tertata dan saling terhubung. Lajur ini memastikan fasilitas dan fungsi komersial terdistribusi dengan baik dan berdekatan dengan setiap district hunian.
Jika area komersial berada di sisi jalan utama Boulevard Bintaro Jaya, district-district hunian berada di lapis ke-2 dari commercial strip, namun memiliki satu akses yang terhubung langsung dengan boulevard. Contohnya, Ruko Kebayoran Arcade yang lokasinya berdampingan dengan District Kebayoran Residences. Begitu pula Ruko Emerald Avenue yang berdekatan dengan District Emerald Bintaro dan Discovery Bintaro.
Transit Oriented Development
Boulevard Bintaro Jaya juga menjadi bagian dari masterplan yang berorientasi pada konsep Transit Oriented Development (TOD). Suatu pengembangan kawasan yang berbasis pada transportasi massal dan menomorsatukan pejalan kaki atau warga yang mobilitasnya tidak menggunakan kendaraan bermotor.
Di sepanjang boulevard, Bintaro Jaya telah merampungkan pembuatan jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda yang disebut pedestrian walk dan bike path. Jalur khusus ini merupakan konsep baru yang dikembangkan pengembang untuk memberikan fasilitas yang lebih nyaman dan aman bagi para pejalan kaki dan pesepeda. Terdiri dari jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda. Masing-masing jalur memiliki lebar maksimal 2 meter. Artinya, jalur sepeda tidak lagi berada sejajar dengan jalan raya, tapi pindah ke pedestrian.
Pedestrian walk dan bike path sudah bisa dinikmati para warga, mulai dari District Discovery Bintaro hingga kawasan mixed-use Bintaro Jaya Xchange. Para pejalan kaki dan pesepeda tidak perlu khawatir lagi dengan lalu lintas boulevard yang sudah mulai padat oleh kendaraan bermotor. Jalur khusus ini pun tampak nyaman dengan pohon-pohon di sepanjang boulevard yang mulai teduh.
Di sepanjang pedestrian walk dan bike path, rencananya juga akan dilengkapi dengan beberapa street furniture, seperti bangu-bangku taman, panic button, dan lampu-lampu penerangan. Lengkap pula dengan marka-marka jalan pendukung pedestrian walk. Berikutnya, pengembang akan melengkapi pedestrian walk dan bike lane di dalam district hunian yang terhubung dengan pedestrian walk dan bike path.
Selain pedestrian walk dan bike path, pengembang mengoperasikan angkutan transportasi internal, Intrans Bintaro. Angkutan internal ini telah beroperasi sejak akhir April 2014 lalu. Tahap awal, trayek Intrans Bintaro melayani beberapa district hunian yang terhubung dengan Boulevard Bintaro Jaya. Yaitu, District Emerald Bintaro, Discovery Bintaro, dan Kebayoran Residences. Melintasi jalan Boulevard Bintaro Jaya hingga Bintaro Jaya Xchange Mall, yang berdekatan dengan Stasiun Jurangmangu.
Beroperasi sejak pukul 05.30 hingga 22.00. Pagi dan sore hari, Intrans Bintaro melayani para warga yang menggunakan transportasi kereta api di Stasiun Jurangmangu dan Trans Bintaro Jaya di Bintaro Trade Centre, menuju pusat kota Jakarta. Siangnya, melayani para warga dan pekerja kantoran di sekitar CBD, Sektor 7, yang ingin berbelanja atau makan siang di beberapa pusat perbelanjaan, seperti Giant Hypermart, Carrefour, Lotte Mall, dan Bintaro Jaya Xchange Mall. Angkutan internal ini gratis.
"Kami menyediakan Intrans Bintaro sebagai angkutan transportasi massal, untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi di dalam kawasan hunian. Kami harap, para warga memanfaatkan dengan baik. Kami juga berupaya meningkatkan pelayanan dengan menambah armada dan rute ke seluruh kawasan hunian Bintaro Jaya," ucap Dodit Herdianto, Manager Pengelola Kawasan Bintaro Jaya.
Pedestrian walk dan bike path, serta angkutan internal Intrans Bintaro, merupakan salah satu bagian dari upaya pengembang untuk menciptakan non-motorized city. Para warga bisa memanfaatkan beberapa fasilitas tersebut untuk beraktivitas di dalam kawasan hunian, tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
Bintaro Jaya termasuk beruntung lantaran dilalui jalur kereta api dan memiliki tiga stasiun sekaligus, yaitu Stasiun Pondok Ranji, Jurangmangu, dan Sudimara. Artinya, warga punya akses transportasi massal, tanpa penggunaan kendaraan pribadi.
Untuk mewujudkan konsep TOD, pengembang bersama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, serta beberapa instansi terkait telah bersepakat merevitalisasi Stasiun Jurangmangu, sebagai stasiun intermoda terpadu. Stasiun ini akan menjadi sentral dari angkutan-angkutan massal, baik itu angkutan umum kota, Trans Bintaro Jaya, hingga Intrans Bintaro. Bahkan, jalur khusus pejalan kaki dan pesepeda juga telah terhubung dengan stasiun.
Aksesibilitas jalan di sekitar Stasiun Jurangmangu menjadi prioritas utama. Bintaro Jaya telah merampungkan 2 underpass, yaitu di depan BMW dan jalan raya Tegal Rotan. Pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih merampungkan pelebaran jalan dan jembatan di Tegal Rotan. Sementara itu, pihak PT. Kereta Api Indonesia akan segera merevitalisasi stasiun. Diharapkan, nantinya Stasiun Jurangmangu memiliki aksesibilitas dan kapasitas yang lebih baik.
Bintaro Jaya Xchange
Di usianya yang semakin matang, Bintaro Jaya juga tengah mengembangkan kawasan-kawasan terpadu (mixed-use) yang mengintegrasikan antara hunian vertikal, gedung perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan. Kawasan tersebut akan dikembangkan di 3 lokasi berbeda, yaitu Plaza Bintaro Jaya, CBD Sektor 7, dan CBD di dekat rencana pintu tol Serpong - Kunciran - Bandara atau JORR 2.
Bintaro Jaya sudah melakukan re-masterplan area Plaza Bintaro Jaya. Di dalam kawasan seluas 10 hektar, akan dikembangkan kondominium, gedung perkantoran, dan hotel, yang memiliki akses ke Plaza Bintaro Jaya dan Stasiun Pondok Ranji. Plaza Bintaro Jaya sendiri tengah berbenah dengan merevitalisasi design interior mall. Tampilan interior plaza secara bertahap lebih modern dan sesuai gaya hidup para warga.
Tahap awal, Bintaro Jaya mengembangkan Bintaro Plaza Residences yang nantinya akan terdiri dari beberapa tower kondominium. Tower pertamanya yang dipasarkan, yaitu Tower Altiz. Lebih dari 90% unit hunian telah laku terjual dari total 642 unit. Pembangunan pun telah dimulai sejak pertengahan tahun 2013 lalu. Rencananya, kondominium pertama ini akan rampung pada akhir tahun 2015.
Selain itu, Bintaro Jaya juga tengah mengembangkan kawasan terpadu seluas 25 hektar di CBD Sektor 7, persis di sisi jalan tol Bintaro - Pondok Indah. Kawasan mixed-use yang diberi nama Bintaro Jaya Xchange ini akan dikembangkan sebagai pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, kondominium, hotel, dan lain-lain.
Semua fasilitas tersebut akan terhubung dan saling terintegrasi dengan interactive green area Bintaro Jaya Xchange Park seluas 6 hektar, yang terdiri dari beberapa taman tematik, water feature, panggung, seating area, pedestrian walk untuk pejalan kaki dan pesepeda, serta area jogging.
Pengembangan pertama, dimulai dengan membangun shopping mall berkonsep lifestyle centre, Bintaro Jaya Xchange Mall. Mall ini menghadirkan 4 lantai retail area, dengan 2 lantai parkir basement. Menariknya, area kuliner memiliki konsep alfresco dining yang menghadap langsung Bintaro Jaya Xchange Park. Total luas area lebih dari 115 ribu meter persegi, dengan luas area sewa sekitar 45 ribu meter persegi. Hingga kini, sudah lebih dari 150 outlet yang membuka gerai di Bintaro Jaya Xchange Mall.
Salah satu daya tarik mall baru ini, yaitu arena bermain ice skating, BX Rink. Boleh disebut, BX Rink merupakan arena ice skating terbesar di Indonesia, dengan luas mencapai 1500 meter persegi. Dilengkapi dengan perlengkapan ice skating, hoki es, loker, snack bar, dan member room. BX Rink juga memiliki BX Skating Academy, yang diperuntukan bagi semua usia dan tingkat keahlian.
Di Bintaro Jaya Xchange Park, taman terbagi menjadi 3 areal. Tiap-tiap areal memiliki design berbeda. Di-design oleh arsitek asal Singapura, AECOM. Areal pertama, diberi nama
Rock Area, dilengkapi dengan maze garden dan air mancur. Areal tengah, bernama Pop Area, terdapat round-house stage yang akan menyajikan berbagai penampilan musik dan teater, lengkap dengan layar raksasa untuk menayangkan aktivitas broadcasting. Terakhir, Jazz Area. Areal ini terdiri dari kolam ikan Koi dan seating area yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berbagai aktivitas.
"Bintaro Jaya Xchange akan menjadi icon baru di kawasan Selatan Jakarta, karena keunikan dan letaknya yang sangat strategis. Bagi para pengunjung, kawasan ini dapat menjadi tempat hang out, riding the taste, to see and to be seen, meeting place, dan menikmati kebersamaan bersama keluarga atau kolega. Sesuai slogannya, "Let's Xplore, Xperience, the Xcitement," terang Tina Hadisumarto, General Manager Bintaro Jaya Xchange.
Tampaknya, Bintaro Jaya Xchange bakal menjadi icon baru, bukan hanya bagi kawasan hunian Bintaro Jaya, tapi juga wilayah di sekitarnya. Apalagi, kabar baik datang dari kelanjutan proyek perampungan ruas tol Ulujami - Kebon Jeruk (W2N). Ruas tol yang menghubungkan tol Bintaro - Pondok Indah dan Bandara Soekarno - Hatta tersebut diperkirakan akan mulai beroperasi akhir Juni 2014 mendatang.
Kabar baik ini tentu saja sangat menggembirakan bagi para warga. Akses menuju Jakarta Barat, Jakarta Utara, Tangerang, dan bandara, akan semakin mudah dengan bakal dibukanya 'kepingan' terakhir ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Dengan kata lain, mobilitas warga menuju seluruh penjuru ibukota dan daerah-daerah di sekitarnya, semakin mudah pula.
Duh betapa enaknya ya tinggal di kawasan hunian Bintaro Jaya. Semua fasilitas sudah lengkap tersedia. Bahkan, pengembang memiliki konsep masterplan yang sangat mengutamakan kepentingan warga, khususnya pejalan kaki, pesepeda, dan para pengguna transportasi massal. Boleh jadi, Bintaro Jaya merupakan satu-satunya pengembang yang berkomitmen menciptakan kawasan hunian ramah lingkungan sebagai gaya hidup.
Sumber: Kicau Bintaro Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar